Membahas tentang hotel ,mulai dari peralatan serta tugas tugas nya

Kamis, 30 Maret 2017

Pengertian food & Beverage Service

Pengertian Food & Beverage Service

Dalam dunia sekarang ini, industri jasa makanan & minuman telah berkembang banyak, sesuai perhitungan itu melayani lebih dari 100 juta kali makan per hari. Hal ini telah menyebar di semua lapisan kehidupan mulai dari Hotel, restoran, kantin industri, kantin rumah sakit, kereta api, saluran udara, semua kini menjadi bagian dari industri jasa makanan & minuman.
Fungsi dasar dari industri ini adalah untuk melayani makanan & minuman untuk orang, untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan mereka. Tujuan utama adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kebutuhan pelanggan yang mungkin akan berusaha untuk memuaskan adalah:


  1. Fisiologis : kebutuhan makanan khusus
  2. Ekonomi : kebutuhan untuk nilai terbaik untuk harga yg dibayarkan
  3. Sosial : suasana yang bersahabat, terus terang mengungkapkan perasaan
  4. Psikologis : kebutuhan untuk meningkatkan harga diri
  5. Kenyamanan : keinginan orang lain untuk melakukan pekerjaan.
Kebutuhan ini memainkan berbagai peran besar untuk menentukan faktor, bertanggung jawab untuk menentukan berbagai jenis metode layanan di makanan & minuman industri jasa.
Food and beverage service adalah “food flow” (dari pembelian makanan(purchasing) untuk layanan kepada pelanggan) terutama berkaitan dengan pengiriman dan penyajian makanan untuk pelanggan, setelah selesainya produksi pangan. Kadang-kadang, melibatkan transportasi jika ada pemisahan fasilitas produksi dan pelayanan.

What a mean service?
S     = Smile to everyone (berikan senyuman kepada semua orang)

E     = Excellent in everything we do (kerjakan semuanya semaksimal mungkin dan memuaskan)

R     = Reaching out to every guest with hospitality (jangkau dan dekati tamu dengan penuh ramah-tamah) 
V     = Viewing every guest as special (memandang dengan rasa yang sangat penuh perhatian)
I      
= Invitting guest to return (melakukan segala sesuatu terhadap tamu yang akan membuat tamu tersebut datang kembali) 
C     = Creating  a warm atmosphere (selalu menciptakan suasana yang akrab/hangat terhadap tamu)  E     = Eye contact that shows we care (mata sesekali harus kontak dengan pandangan tamu, sehingga tamu dapat memanggil kita bila memerlukan sesuatu)Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4) menyebutkan bahwa food and beverage department adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan dikelola secara komersial serta profesional.
Food and beverage department merupakan departemen yang sangat mutlak diperlukan di hotel dalam penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman dalam menjalankan tugasnya food and beverage department terbagi menjadi dua
bagian yang saling bergantung satu sama lain dan harus saling bekerjasama.
2 (dua) bagian tersebut adalah:
1. Food and beverage bagian depan (front service)
Yaitu bagian yang langsung berhubungan dengan tamu, terdiri dari bar, restoran, banquet dan room service.
2. Food and beverage bagian belakang (back service)
Yaitu bagian yang tidak langsung berhubungan dengan tamu karena harus melalui perantara pramusaji, terdiri dari kitchen, stewarding.
Tujuan departemen food and beverage menurut Soekarno dan Pendit (1998:5) adalah:
1. Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai.
2. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada tamu sehingga tamu merasa puas. Hal ini menyangkut mutu pelayanan mutu makanan dan minuman, sikap karyawan, dekorasi ruangan serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai dan sanitasinya.
3. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan untuk kesinambungan usaha.
1. Food & Beverage Manager
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
  1. Menetapkan menu, sistem penyajian, strategi penjualan, mengarahkan pelaksanaan serta menilai keberhasilan
  2. Melakukan analisa tentang pesaing
  3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding
  4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional
  5. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung
  6. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan kolega dan pelanggan
  7. Menyelenggarakan briefing di dalam departemen
  8. Mengusulkan kepada atasan, tentang penyesuaian prosedur dan kebijakan di lingkungan food & beverage department jika diperlukan
2. Assistant Food & Beverage Manager Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
  1. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan antar kitchen, F& B service dan stewarding
  2. Menyusun rencana kerja dan menilai pelaksanaanya
  3. Mengawasi jadual operasional bawahannya
  4. Memonitor hasil inventaris fisik di bagian kitchen, F&B service dan stewarding
  5. Memonitor pelaksanaan store room requisition
  6. Melakukan penilaian penampilan kerja bawahan
  7. Melaksanakan kelancaran operasional berbagai kegiatan yang ada kaitan kerja dengan food & beverage department
  8. Mengkoordinasikan penyiapan dan mengawasi kelancaran acara event/function
  9. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dan melaporkan kepada atasan
  10. Menjalin hubungan dengan rekan dan tamu
  11. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan kolega dan pelanggan
  12. Memberi arahan dan petunjuk kepada bawahan .
 3. Restaurant & Bar Manager Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
  1. Mengkoordinasi kegiatan operasi di outlet food & beverage service
  2. Mengkoordinasi persiapan dan mengawasi kelancaran penyelenggaraan function/event
  3. Membantu kelancaran pelaksanaan inventaris fisik
  4. Menjalin dan membina hubungan dengan tamu
  5. Membantu untuk membuat laporan monthly report F&B sales
  6. Melakukan penilaian penampilan kerja bawahan
  7. Mengani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dan melaporkan kepada atasan
  8. Menangani dan memonitor suatu perubahan dan penyimpangan dalam kegiatan operasional
  9. Memonitor dan mengawasi personal hygiene, grooming and sanitasi
  10. Menangani dan mengawasi langsung pelayanan tamu VIP
  11. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat
  12. Menyelenggarakan briefing harian.
4. Head Waiter Uraian tugas dan tangungjawabnya:
  1. Mengawasi penyimpangan penggunaan par stock
  2. Memeriksa kelengkapan dan ketepatan dari “mise en place”
  3. Meneliti ketepatan daily sales report
  4. Mengarahkan dan mengawasi kelancaran pelayanan di restoran
  5. Menangani keluhan tamu
  6. Mengatur pembagian “station”
  7. Memeriksa personel hygiene, grooming dan sanitasi
  8. Mendampingi sous chef dalam penataan buffet
  9. Menangani langsung pelayanan tamu VIP (Very important Person)
  10. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan clear up
  11. Membantu kelancaran pelaksanan inventaris pisik
  12. Memeriksa kelengkapan, ketepatan pengadaan”store room requisition”
  13. Menjalin hubungan baik dengan tamu
  14. Membuat jadual kerja bawahan
  15. Mengawasi disiplin bawahan
  16. Menangani permasalahan tamu
  17. Melakukan penilaian kerja bawahan
  18. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat .
5. Assistant (Head Waiter Captain) Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
  1. Membantu head waiter melaksanakan tugasnya
  2. Melengkapi kelengkapan, ketepatan dari mise en place
  3. Membuat daily sales report
  4. Melengkapi penyimpanan dan penggunaan par stock
  5. Mengawasi dan membantu kelancaran ketepatan pelaksanaan pelayanan penjualan dan penyajian makanan dan minuman
  6. Membuat repair dan maintanance order
  7. Menangani langsung pelayanan tamu VIP
  8. Mengatasi keluhan tamu
  9. Mengawasi dan mengarahkan kelancaran pelayanan bawahan
  10. Membantu kelancaran pelaksanaan inventaris fisik
  11. Menjalin hubungan baik dengan tamu
  12. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat
6. Waiter/ Waitress
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:

  1. Mempersiapkan kelengkapan tehnis pelayanan
  2. Melaksanakan persiapan set up-mise en place
  3. Melakukan pelayanan langsung kepada tamu
  4. Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskan kepada kitchen
  5. Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu
  6. Melaksanakan clear up dari meja tamu
  7. Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies
  8. Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke laundry/stewarding
  9. Melakukan penyiapan table set up dan clear up
  10. Melaksanakan dan mengikuti perintah captain dalam menjalankan tugas-tugasnya
  11. Melakukan pembersihan area kerja
  12. Menjalin hubungan dengan tamu
  13. Menghadiri briefing harian
7. Chief Bartender Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
  1. Mengawasi penyimpanan, penggunaan bar stock
  2. Melengkapi kelengkapan, ketepatan dari mise en place
  3. Membuat daily sales report
  4. Mengawasi kelancaran, ketepatan pelaksanaan mixing drinks, penyajian, penjualan dan pelayanan 385
  5. Menyusun standard portion, standard receipt, standard beverage cost bersama dengan F&B cost control
  6. Mengarahkan, mengawasi kelancaran pelayanan
  7. Mengatasi keluhan tamu
  8. Mengatur pembagian “station” serta mengawasi pelaksanannya
  9. Memeriksa personel hygiene, grooming dan sanitasi
  10. Menangani langsung pelayanan tamu VIP
  11. Membantu kelancaran pelaksanaan inventaris fisik
  12. Memeriksa kelengkapan, ketepatan pengadaan”store room requisition”
  13. Membuat repair dan maintanace order
  14. Mengawasi disiplin bawahan
  15. Menangani permasalahan tamu
  16. Melakukan penilaian kerja bawahan
  17. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat
8. Room Service Order Taker Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
  1. Menangani penerimaan, pencatatan room service order dan menyampaikan kepada room service captain
  2. Menyarankan dan membantu tamu dalam pemilihan menu
  3. Memelihara suasana kerja yang sehat
  4. Menghadiri briefing head waiter
Kesehatan Kerja 

Manajemen Hotel harus menjaga kesehatan semua karyawan dan tamunya, dengan tercapainya system operasional Hotel yang menjunjung tinggi kesehatan kerja maka biaya yang tidak perlu bias ditekan dan tidak
dikeluarkan.
Para tamu Hotel akan sangat senang untuk tinggal di Hotel yang mempunyai tingkat kesehatan lingkungan yang tinggi, Hotel tersebut akan menjadi pilihan utama untuk kunjungan selanjutnya.
Pemeriksaan Kesehatan:.
Untuk itu semua karyawan Hotel bagian makanan dan minuman harus secara teratur mengikuti pengecekan kesehatan setiap 6 bulan sekali. Biasanya untuk pemeriksaan kesehatan yang lazim dilakukan bagi karyawan bagian makanan dan minuman adalah Rectal Swab Test.
Kebersihan dan Keselamatan Kerja
 
Kebersihan dan keselamatan kerja harus selalu diperhatikan oleh setiap karyawan dibagian food & beverage, kebersihan dan keselamatan kerja yang dilakukan di bagian pelayanan makanan dan minuman yaitu:
  • Memperlakukan barang pecah belah. Memeriksa kekurangan barang pecah belah, piring gelas dan alat makan dan minum dari perak sebelum dan sesudah digunakan, buang segera gelas atau piring cangkir keramik yang pecah. Pisahkan barang-barang dari perak dan kaca setelah digunakan, jika sebuah gelas pecah, pindahkan gelas dengan hati-hati dan pastikan tidak ada pecahannya yang tercecer
  • Melaksanakan pelayanan. Pada saat memberikan pelayanan setiap prosedur harus dilaksanakan dengan benar, hal yang dilakukan seperti pindahkan cangkir-cangkir dari meja ketika mengisi cangkir dengan air panas, jangan mengisi nampan berlebihan dan tidak diperbolehkan membawa nampan melewati atas kepala tamu yang sedang duduk dimeja dan selalu memberitahu mereka tentang kehadiran anda, pada saat membuka anggur jauhkan dari tamu agar tidak terkena gabus penutup botol.
  • Gelas dan piring Pisahkan gelas dan piring yang pecah ketika memilih, gunakan trolley untuk memindahkannya. Ketika menggunakan rak, periksa bahwa bagian tepi yang dapat diatur. Pastikan dalam keadaan aman sebelum menempatkan makanan dalam nampanMenjaga penampilan pribadi. Gunakan pakaian seragam secara lengkap, baik dan benar, seperti menggunakan sepatu bertumit rendah, perhiasan yang disesuaikan dengan kebijakan hotel, baju yang sesuai dengan ukuran, serta rambut pendek atau panjang tetapi menggunakan hairnet, kesemua hal tersebut perlu dilakukan agar anda dapat bekerja dengan nyaman,
  •  Mengurangi resiko. Melaporkan kepada atasan apabila menemukan karpet yang longgar, penempatan tanda keselamatan yang tidak sesuai, pemisahan sambungan kabel listrik dan semua yang akan menyebabkan resiko tersandung dan jatuh.

Bagian Bagian Yang ada Di front Office

Seksi seksi front office

          1.Receptionist
a.      Memberikan informasi kepada tamu.
b.      Melayani kebutuhan tamu  dalam hal surat menyurat, kunci kamar, hubungan telephon dan transaksi pembayaran di hotel
c.       Melayani para tamu yang complain tentang fasilitas maupun pelayanan di hotel.
d.      Ikut mempromosikan dan menjual fasilitas lainnya di hotel.

          2.Reservation
a.      Menerima pemesanan kamar dari tamu secara perorangan atau individual, kelompok atau melalui travel agent dan memberikan komfirmasinya.
b.      Membuat ramalan atau perkiraan jumlah tamu atau penghuni kamar untuk suatu periode harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
c.       Membuat daftar tamu yang akan datang secara harian (expected arrival list) yang individual, kelompok ataupun VIP.
  

          3.Uniform Service (Bell boy atau Concierge)
Tugas utamanya adalah memberikan pelayanan umum kepada tamu yang ada di lobby (check in, check out, order taxi, mengambil obat, menduplicat kunci, mengambil welcome drink dan lain lain).

          4.Operator
a.      Memberikan pelayanan penyambungan telephone baik didalam kota, interlokal (city call, long distance call atau overseascall).
b.      Melayani permintaan wake up call.

          5.Information Clerk
Tugas utama dari seorang information clerk  adalah untuk memberikan informasi kepada tamu mengenai kota, tempat wisata yang terdekat maupun disekitar area yang cukup besar, tempat shopping, toko kerajinan traditional dan semua yang menyangkut daerah tersebut maupun daerah luar.

          6.Front cashier Clerk
Tugas dari seorang front cashier adalah membantu tamu untuk melakukan transaksi pembayaran bill kamar serta pemakain lainnya yang menyangkut tentang hotel.



Tugas pokok dan tanggung jawab keseluruhan

          Tugas pokoknya adalah:
1.      Mempersiapkan kedatangan tamu yang tiba pada saat itu
2.      Melaksanakan proses pendaftaran  pada saat tmu  itu tiba
3.      Mengkoordinasikan kepada department lain tentang kedatangan tamu termasuk jenis kamar,makanan dan minuman dan total pax
4.      Kadang kadang befungsi sebagai cashier sementara
5.      Melaksanakan proses keberangkatan tamu yang check out
6.      Mengkoordinasikan kepada department lain apabilah ada tamu pindah kamar

Laundry Departement

Sejarah Laundry ( Binatu ) setelah tahun 1800

Laundry ( Binatu ) adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.

Laundry pertama kali dilakukan di sungai  dengan merendam dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau.  Cara seperti ini masih dilakukan  di beberapa daerah  pedesaan.  Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu datar atau pada papan.  Tehnik ini digunakan  umum di Eropa dan juga digunakan oleh pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga telah diidentifikasi di Jepang bahkan sampai Indonesia.
Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , binatu dilakukan di tong air / ember /  kuali logam yang  diisi dengan air bersih dan dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif daripada dingin dalam menghilangkan kotoran.  Setelah bersih, pakaian yang diperas keluar - dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air.  Kemudian digantung di tiang atau jemuran di luar ruang untuk mencari udara kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.

Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini dipergunakan pada perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan menggunaka sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar atau tembaga pada pengapian.
Sekitar tahun 1864-an dari American Civil War menunjukkan dua tentara bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepi sungai. Pada periode ini juga sabun sudah mulai digunakan, yaitu  senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu,  lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci menghilangkan spot noda.
Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga.  Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi bubuk (powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam soaproot atau akar yucca digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu kuno dan sangat umum.

Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk yang berbeda dengan  kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol kaca untuk bahan cair, pewarna dan produk untuk memulihkan pakaian hitam yang pudar saat  dicuci. Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.

Periode 1870 -1914 Chruch Roy  dan Christine Clark, mulai mengembangkan produk branded yaitu perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam / panci, jemuran, jepitan) yang dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society -  Sep 2001).
Pada awal abad 20-an mulai ditemukan  proses mekanik  binatu dengan berbagai mesin cuci.  Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk menggantikan menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin hanya menggunakan tenaga tangan.  Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik dengan  bak berlubang dan berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan siklus ini disebut siklus spin.

Sejarah menyetrika

Tidak seorangpun bisa mengatakan kapan tepatnya orang-orang mulai mencoba untuk menekan kain halus, tetapi kita tahu bahwa Cina menggunakan logam panas untuk menyetrika sebelum orang lain.  Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang. Seribu tahun yang lalu metode ini sudah mapan digunakan.

Sementara orang-orang di Eropa Utara menggunakan batu, kaca dan kayu untuk menghaluskan pakaian. Ini terus dilakukan untuk "menyetrika" dan digunakan di beberapa tempat pada pertengahan abad ke-19, Kemudian mulailah pandai besi Barat mulai menempa dan membuat Setrika, sekitar  pada Abad Pertengahan.

Tonggak  Sejarah Mesin Cuci dan Pengering

1797    Scrub papan.
1800    Pertama pengering pakaian; tangan bertenaga.
1851    Pertama, mesin bertenaga tangan, mencuci dengan drum, diciptakan
           oleh King James.
1861    Pertama alat pemeras pakaian ditambahkan ke mesin cuci.
1874    William Blackstone membangun mesin pertama didorong cuci tangan
           kayu. Perusahaan yang didirikannya masih memproduksi dan menjual
           mesin cuci sampai hari ini, dengan kantor pusat New York.
1858    Mesin cuci berputar Pertama, diciptakan oleh Hamilton Smith.
1900    Kayu bak cuci diganti dengan bak logam.
1907    Maytag Corporation mulai memproduksi bak-kayu mesin cuci dengan
           roda gila, masih dioperasikan secara manual dengan cara  rotary.
1922    Maytag Corporation memperkenalkan sistem agitator untuk
           memindahkan air di dalam drum, dengan memutar, menggerakkan
           kain di dalam air.
1908    Pertama mesin cuci bertenaga listrik ini ditemukan oleh Alva J. Fisher.
1911    Whirlpool Corporation, kemudian disebut Upton Machine Co didirikan
           di St Joseph, Michigan dan mulai memproduksi mesin cuci motor listrik
           alat pemeras-driven.
1915    Pertama pengering pakaian listrik muncul.
1930    John W. Chamberlain dari Bendix Penerbangan Corporation
           menciptakan sebuah mesin yang bisa mencuci, bilas, dan
           ekstrak air dari pakaian dalam satu operasi.
1947    Pertama top-loading mesin cuci otomatis diperkenalkan oleh
           pendahulu dari Whirlpool Corporation.
1951    Pertama mesin cuci otomatis dibuat di Eropa. Komputer pertama
           yang dikendalikan mesin cuci otomatis muncul.
1950    Banyak muncul kemajuan teknologi. Di antara ratusan sistem diuji,
           hanya dua sistem mencuci bertahan sampai hari ini: sistem agitator
           dan sistem jatuh. Produk mencuci dengan siklus  yang dikembangkan
           untuk kain baru.

LAUNDRY  HOTEL

Laundry  Department merupakan bagian dari department di hotel yang melaksanakan pencucian ( Laundry, Dry Cleaning ataupun Pressing ) atas semua bahan / pakaian.

Laundry        : Pencucian atas bahan / pakaian dengan menggunakan air.
Dry Cleaning : Pencucian atas bahan / pakaian dengan menggunakan solvent.
Pressing       : Penyetrikaan / pelicinan bahan / pakaian.

Proses Pencucian
Proses pencucian adalah proses menghilangkan kotoran, noda sehingga pakaian bebas dari kuman, bau dan tidak cepat rusak. Dalam melakukan proses pencucian perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil cucian antara lain :
-    Jenis kotoran
-    Jenis bahan cucian ( material ) yang dicuci.
-    Jenis bahan pencuci ( laundry chemicals )
-    Proses Pencucian ( Temperatur, Mesin cuci, proses, waktu )
Dalam operasional hotel terdapat perlengkapan yang terbuat dari tekstil / kain / gament dan di kelompokan menjadi :

·         Housekeeping Linen yaitu linen yang digunakan untuk operasional housekeeping ( Sheets, pillow case, bath towel, hand towel, face towel, bath mat dan sebagainya )
·         Food Beverage Linen yaitu linen yang dipergunakan untuk operasional FBS / Restaurant ( Table cloth, napkin, skirting, valvet, satin dsb )
·         Uniform, Pakaian / seragam yang di pakai karyawan.
·         Cloth, alat dari kain yang dipergunakan untuk membersihkan ( dust cloth, glass cloth, rug, mop, lobby duster dan sebagainya )
Area kerja di laundry terdapat section-section :
1.    Guest Laundry Section, pencucian pakaian tamu ( guest valet )
       dapat dibedakan menjadi :
·         Guest in House Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari dalam hotel / tamu yang menginap di hotel.
·         Outside Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari tamu yang tidak menginap di hotel.
2.    House Laundry Section, pencucian yang datangnya dari dalam
       hotel baik berupa linen (Housekeeping Linen, FB Linen) maupun
       uniform (pakaian seragam karyawan).

Perlengkapan kerja yang digunakan di laundry dibagi menjadi 2 macam :
1.    Perlengkapan berupa peralatan kerja (mesin – mesin /
       laundry equipment).
2.    Perlengkapan yang habis pakai ( Laundry Supplies ).

Laundry Equipment
Dalam operasional sehari-hari laundry equipment sebuah hotel  yang lengkap mempunyai “perlengkapan utama / pokok” berupa mesin cuci (washer) atau pada jaman modern ini mesin cuci sekaligus pemeras “ washer extractor” (Washex)  menjadi satu, Dry Cleaning dan “perlengkapan tambahan “

Perlengkapan Utama 

A. Mesin-Mesin Laundry
1.    Washer / Washing Machine
2.    Extractor.
3.    Drying tumbler
4.    Presser.
       -   Shirt Press Unit
       -   Cotton garment press unit.
       -   Flat work Ironer
       -   Hand Iron

B. Mesin-mesin Dry Cleaning ( DC ).
1.    Dry Cleaning Machine
2.    Dry Cleaning Press Unit
       -  Utility Dry Cleaning  Unit
       -  Mushroom Dry Cleaning Press : untuk menyetrika bagian atau
          celana panjang atau pundak baju dan sejenisnya
       -  Utility Dry Cleaning Press : untuk menyetrika bagian kaki celana
          panjang atau rok bawah atau dress bagian bawah dan sejenisnya
       -  Steam Air Garment Finisher : untuk mengepress jas, jaket,
          dress dan sejenisnya
       -  Hand Steam Iron : untuk menghaluskan bagian bagian lain yang
       -  Pant Topper
       -  Silk Presser
       -  Puffer

Perlengkapan Tambahan :
A.     Polymark Marking Machine ( Mesin Marker )
B.     Spotting Board
C.     Sewing Machine
http://i537.photobucket.com/albums/ff340/kenthunk_kissme/o7.jpg
Laundry Supplies
1.    Cleaning Supplies ( hand brush, plastic container,pad, broom, dll )
2.    Guest Supplies ( laundry bag, hanger, safety pin, polymark tape,
       coolar holder, jas cover dll )
3.    Printing Stationary ( laundry, DC List, pencil, scott tape, books dll )
4.    Chemicals ( Laundry & Dry Cleaning )

Bahan-bahan dasar pencuci ( Laundry Chemicals )

Bahan – bahan pencuci yang digunakan di laundry mempunyai sifat, karakteristik kimia dan fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya baik yang berupa bubuk (powder) ataupun cairan (liquid). Dalam produk yang dipasarkan mempunyai nama / merek yang berbeda namun mempunyai bahan dasar yang sama.

Detergent / main detergent
Deterjen penghilang noda ramah lingkungan terhadap saluran pembuangan air (biota air). Mudah larut dalam air, sehingga proses pelepasan kotoran dapat berlangsung dengan cepat dan direkomendasikan untuk pakaian putih ataupun warna. PH 10

Alkali / alkali builder
Alkali merupakan formulasi khusus yang digunakan sebelum proses penyabunan dengan deterjen yang berguna melepaskan noda, kotoran, minyak dari kain sehingga menghasilkan kualitas cucian yang baik.  Bahan kimia yang membuat suasana pencucian pada pH > 7 dan menjadi basa (PH 13). Karena pada keadaan basa,lemak dan minyak akan lebih mudah diemulsikan dan menetralisir pengotoran yang bersifat asam.

Emulsifier
Larutan pengemulsi guna membantu deterjen mengangkat noda minyak, lemak dan noda lainya pada kain katun, polyester baik itu linen, uniform khususnya pakaian dapur maupun guest laundry. Bahan ini bersifat netral, sangat cocok untuk mencuci kain berbahan halus.  Bahan kimia yang mengandung konsentrat surfactant. PH 3.

Chlorine Bleach, Sodium Hypochloride (CL2)
Cairan pengelantang yang memberikan kekuatan pemutih istimewa yang aman bagi cucian putih. Cairan ini cepat larut dalam air, sehingga proses pelepasan noda berlangsung cepat, juga bisa menghilangkan bau, sisa kotoran di kain dan sebagai penghilang kuman (disinfectant). Bleach akan efektif pada larutan air dengan suhu 50ΒΊC.  PH 10 – 14.

Oxygen Bleach, Oxy Bleach, Hydrogen Perocide (H2O2)
Cairan pengelantang yang diformulasikan khusus untuk melepaskan noda, kotoran dari bahan tekstil alami, sintetis dan katun, polyester berwarna dan tidak memudarkan material / tekstil. Bekerja baik pada suhu 60 ΒΊC – 95 ΒΊC.  Bahan kimia ini akan menyebabkan gatal-gatal dan panas apabilaterkena kulit. PH 1.

Sour ( Neutralizer )
Cairan penetral multiguna yang diformulasi untuk menetralisir sisa, bau detergent, chlorine, kadar alkali pada saat proses pencucian baik dalam larutan dingin maupun hangat. Larutan ini mengurangi kerusakan tekstil atau efek kuning akibat unsur pengelantang chlorine. PH 6.

Softener
Cairan kental berwarna mengandung pelembut kationik bersifat pembunuh bakteri untuk semua katun, sintetis, wool sehingga menjadi lembut, halus, harum dan pakaian dapat disetrika dengan mudah. Istilah lain adalah Gliserin cair.     PH 6,5.

Water Hardness / Conditioner
Adalah bahan kimia yang berguna untuk menetralkan kadar air yang mengandung zat besi (Fe), Mg, Ca.

Starch
Adalah jenis kanji yang berguna membuat pakaian, linen menjadi kaku (kerahbaju, pergelangan tangan,  napkin, table cloth ) dan licin setelah disetrika / pressing.

Solvent
Solvent adalah sejenis minyak dengan nama lain perklone / perkloroetheline / tetra-cloroetheline. Bahan kimia ini dipergunakan untuk mencuci dengan sistem kering ( mencuci tidak menggunakan air ) / mencuci dengan minyak ( dry cleaning )

Water / Air
Media utama dalam pelepasan kotoran dari material  ( pakaian / linen ). Keadaan dan kondisi air sangat mempengaruhi hasil cucian dan berpengaruh pada daya cuci detergent.

BAHAN-BAHAN PENGHILANG NODA ( Chemicals Spott Remover )
Dalam opeasional laundry banyak chemical yang digunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian, baik yang diproduksi oleh pabrik ( merek ) maupun produk yang umum dan sudah ada dipasaran.

Bahan yang digunakan penghilang noda yang sudah ada dipasaran.

Jenis Noda  : Kopi, ‘teh, susu, kaldu, coklat, telur, darah, ice cream,
                   saos, bumbu salad..
Cara          : Gunakan deterjen vinegar (cuka), solvent, soda, borax, amoniak.

Jenis Noda  : Minuman alkohol, buah-buahan, manisan, soft drink.
Cara          : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.

Jenis Noda  : Buah-buahan, tinta, kotoran bayi,
Cara           : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.

Bahan dari pabrik ( Product : A.L Willson Chemicals, New Jersey, USA )
Qwik GO  : Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu,
                 ice cream, susu, bumbu-bumbu salad.
Bon GO    : Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft drink, ‘teh. Dll
Tar GO    : Menghilangkan noda seperti crayon ( pastel ).
Rust Go   : Menghilangkan noda seperti karat.
Ink GO     : Menghilangkan noda tinta, lumut, obat-obatan, darah,
                 bekas Buah.

Silklus Operasi Laundry
Ada beberapa siklus operasi laundry yang perlu diperhatikan ( linen flow cycle ) :
1.    Collecting ( Pengumpulan )
2.    Transportation ( pengangkatan )
3.    Sortir ( pemilahan ).
4.    Machine Loading ( Beban mesin )
5.    Washing Prosess ( proses pencucian )
6.    Drying ( pengeringan )
7.    Ironing, Pressing
8.    Folding
9.    Finishing Prosess ( proses akhir )
10.    Storage ( penyimpanan )

Faktor  Penentu Cucian
Hasil, biaya dan efisiensi pencucian merupakan keseimbangan antara hal-hal berikut :
1.    Mechanical Action
2.    Chemical Action
3.    Temperatur.
4.    Time

JENIS BAHAN CUCIAN

Berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi :
Berasal dari hewan
1. Wool    : Berasal dari kulit binatang, jenis ini sangat lembut, elastis.
2. Sutera    : Berasal dari kepompong ulat sutera, jenis ini halus, lembut.

Berasal dari sumber nabati
1. Katun    : Berasal dari tumbuh-tumbuhan

Berasal dari bahan sintetis.
1. Rayon      : Berasal dari serat tumbuhan, serat ini mudah menyerap
                     air namun Kekuatannya berkurang jika basah.
2. Polyester : Serat ini pada umumnya sukar menyerap air dan akan
                     meleleh pada suhu 260 ΒΊC.
3. Acrylic     : Jenis ini dalam keadaan basah sukar menyerap air, akan
                    bertambah kuat seratntya dan akan mudah berubah bila
                    terkena langsung matahari.
Catatan :
Polyester /Rayon : Bila benang dibakar akan meleleh da meninggalkan
                            tanda bulatan hitam kecil-kecil pada ujung.
Wool/Sutera       : Apabila dibakar akan menimbulkan bau seperti rambut
Nilon                  : Apabila dibakar baunya khas.

PEMENUHAN KARYAWAN ( Staffing )
1.    Laundry Manager
2.    Assistant Laundry Manager
3.    Laundry Supervisor
4.    Dry Cleaning Supervisor
5.    Laundry Secretary / Order taker
6.    Marker / Checker / Sorter
7.    Washer
8.    Ironer / Presser
9.    Dry Cleaner
10.    Finisher
11.    Valet
12.    Linen & Uniform Attendant
13.    Tailor

Laundry simbol 
Simbol cucian adalah sebagai petunjuk , aturan, instruksi yang menunjukkan bahwa pakaian tidak boleh dicuci dalam air, tidak boleh dikelantang atau disetrika pada suhu tertentu. Sebuah simbol binatu, juga disebut simbol perawatan, adalah pictogram yang merupakan metode cuci , misalnya pengeringan, dry-cleaning dan menyetrika pakaian, simbol tersebut ditulis pada label, yang dikenal sebagai label perawatan, yang melekat pada pakaian untuk menunjukkan bagaimana sebuah item tertentu terbaik harus dibersihkan, diperlakukan.  Ada standar yang berbeda untuk label perawatan di beberapa negara / wilayah di dunia.  Pada beberapa standar, pictograms dilengkapi dengan instruksi tertulis.

Mencuci hanya dengan tangan.    Menyetrika pertengahan suhu
bawah <150 ° C
Jangan menggunakan  pengering pakaian    Jangan mencuci menggunakan air,
yaitu dry cleaning
http://i537.photobucket.com/albums/ff340/kenthunk_kissme/tabel.jpg
http://i537.photobucket.com/albums/ff340/kenthunk_kissme/tabel1.jpg
http://i537.photobucket.com/albums/ff340/kenthunk_kissme/tabel2-1.jpg
http://i537.photobucket.com/albums/ff340/kenthunk_kissme/tabel3-1.jpg
STANDARD OPERATIONAL PROCEDUR

Internal Business Process
1.   Pelayanan Guest Laundry
      Maksud dan Tujuan
·         Permintaan dari tamu atau dari Room boy untuk melakukan pengambilan Laundry.
·         Perintah pelaksanaan Pick up Guest Laundry yang ditetapkan setiap hari dari pukul 08.00-10.00 WIB
Uraian Kerja 
·         Menerima permintaan / perintah pick up laundry
·         Menuju kamar yang memerlukan pelayanan guest laundry.
·         Memastikan no kamar dan jumlah dan jenis garmen serta kondisinya, sesuai dengan Laundry List.
·         Mencatat  no kamar dan waktunya ke dalam Daily Pick up Laundry Report
·         Memastikan jumlah sesuai dengan LaundryList, garmen kondisi baik dan tidak cacat., jika ada ketidaksesuaian harus segera diklarifikasikan ke tamu atau ke roomboy untuk persetujuan.
·         Memastikan Laundry List dan garmen dalam Laundry Bag telah terikat dengan baik sebelum dibawa ke area marking Laundry Department.
·         Membawanya  ke area marking Laundry Department un tuk dimarking.
·         Guest laundry sampai di  area marking Laundry Department.
·         Daily Pick up Laundry Report terisi sesuai dengan kenyataan.
·         Laundry list ditulis no kamar tamu dan jumlah item dengan spidol sesuai  dengan laundry list..
·         Laundry bag tidak dalam keadaan robek/rusak
Marking 
·         Guest laundry sampai di  area marking Laundry Department.
·         Mengeluarkan sambil menghitung kembali kesesuaian jumlah garmen/pakaian dengan Laundry List dari dalam Laundry Bag.
·         Membuat tanda cetak nomor kamar sesuai dengan jumlah pakaian / garmen, dengan menggunakan mesin cetakan nomor (mesin marker) – Mark Numbering
·         Menyematkan tanda cetak nomor kamar pada setiap potong pakaian dengan menggunakan Marking Tape
·         Setiap potong guest laundry kotor telah disemati tanda cetak nomor kamar.
·         Laundry List telah dicek kesesuaiannya dengan garmen/pakaian yang akan dicuci
·         Tanda cetak nomor kamar harus menggunakan bahan dan cetakan dari mesin marker.
·         Tanda cetak nomor kamar harus dipastikan disematkan dengan  kuat.
·         Setelah selesai marker diteruskan untuk proses Billing,
·         Identifikasi item  (warna, merk, size) dicatat di log book setiap kamar dalam satu baris
·         Form yang digunakan adalah Laundry List, Valet Pick Up Report, Log Book Spesifikasi Guest Laundry
Billing (Order Taker) 
·         Laundry List telah dicek kesesuaiannya dengan garmen/pakaian yang akan dicuci.
·         Menuliskan ongkos pencucian dan menjumlahkannya sesuai dengan item yang dicuci dan jenis pelayanan yang diinginkan.
·         Total ongkos pencucian  di laundry list  dituangkan  ke dalam “Valet Laundry” Voucher.
·         Mengisi Daily Sales Laundry Report berdasarkan “Valet Laundry”Voucher.
·         Menyerahkan laundry list, Daily Sales Laundry Report dan “Valet Laundry” kepada Laundry Manager untuk diperiksa.
·         Setelah diperiksa Laundry Manager, Laundry Attendant mengantar  Valet Laundry Voucher , Daily Sales Laundry Report ke FOC untuk di posting.
·         Meminta salinan Valet Laundry yang telah ditandatangani oleh FOC untuk file.
·         Menyimpan (file) salinan Valet Laundry dan salinan Daily Sales Laundry Report.
·         Melaporkan ke Laundry Manager, bahwa billing telah selesai dilakukan dengan menyerahkan File salinan Valet Laundry dan salinan Daily Sales Laundry Report.
·         Laundry Manager memeriksa kelengkapan file dan menyimpan di tempat yang aman dan mudah ditemukan
·         Proses billing selesai
·         Salinan Valet Laundry harus ditandatangani oleh FOC incharge – Stamp Posting
·         File salinan Valet Laundry dan salinan Daily Sales Laundry Report tersimpan di kantor Laundry.
Sorting / Washer 
·         Setiap potong guest laundry kotor telah disemati tanda cetak nomor kamar.
·         Memisahkan dan mengelompokkan guest laundry kotor telah disemati tanda cetak nomor kamar berdasarkan jenis bahan kain, warna, tingkat kekotorannya dan menurut waktu pengerjaan (express, hari ini, atau besok).
·         Meletakkan kelompok guest laundry ke tempat pencucian sesuai dengan teknik pencucian yang akan dilakukan.
·         Kelompok guest laundry siap untuk dicuci sesuai dengan teknik pencucian dan waktu penyerahan yang akan diterapkan.
Washing 
·         Kelompok guest laundry siap untuk dicuci
·         Melakukan kegiatan pencucian sesuai dengan teknik pencucian yang dibutuhkan.
·         Kegiatan pencucian selesai dan cucian dalam keadaan bersih
·         Sebelum dicuci diperiksa kembali.
·         Teknik pencucian sesuai dengan standar dari teknik pencucian yang diperlukan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan standar.
·         Cucian tidak terjadi kerusakan dan tidak ada yang tertinggal di alat bantu dalam mesin
·         Hasil cucian disortir kembali sebelum dimasukkan ke pengering (tumbler).
Drying/Pengeringan 
·         Kegiatan pencucian selesai dan cucian dalam keadaan bersih
·         Mensortir ulang hasil cucian sebelum dikeringkan.
·         Melakukan kegiatan pengeringan dengan teknik pengeringan yang dibutuhkan.
·         Mendinginkan cucian apabila sudah kering.
·         Kegiatan pengeringan selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum dan kering
·         Teknik pengeringan sesuai dengan standar dari teknik pengeringan yang diperlukan dan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan standar.
·         Cucian tidak terjadi kerusakan dan tidak ada yang tertinggal di mesin tumbler
Pressing 
·         Kegiatan pengeringan selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum dan kering
·         Melakukan kegiatan pressing dengan teknik pressing yang sesuai.
·         Kegiatan pressing selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum, kering dan rapi.
·         Teknik pressing sesuai dengan standar dari teknik pressing yang diperlukan dan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan standar.
·         Cucian tidak terjadi kerusakan 
Folding, Inspection & Packaging 
·         Kegiatan pressing selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum, kering dan rapi
·         Mengumpulkan dan meletakkan semua pakaian yang sudah  dipressing dan dilipat / folded di pigeon hole, sesuai dengan no kamar atau inisial salinan laundry list .
·         Melakukan inspeksi terhadap hasil kegiatan dan sekaligus melakukan pengepakan (packaging) sesuai dengan tata cara yang ditetapkan.
·         Menyematkan salinan laundry list dan menulis no kamar dengan spidol pada plastik pembungkusnya.
·         Meletakkan kembali hasil kegiatan Folding & Packaging di pigeon hole ,atau digantung distanding trolly/standing hanger
·         Kegiatan Folding & Packaging selesai dan hasilnya telah terkumpul di pigeon hole sesuai dengan no kamarnya.
·         ) pada salinan laundry list dan paraf petugas. Jika terjadi ketidaksesuaian segera lapor Laundry Supervisor atau Laundry Manager untuk tindakan perbaikan lebih lanjut.ΓΌKegiatan inspeksi dibuktikan dengan membubuhkan thickmark (tanda
·         Jenis jas, kemeja, gaun dan kaos ber-krah dibungkus dengan plastic suit / jas cover dan digantung dengan hanger.
·         Jenis celana panjang dibungkus dengan plastic trouser suit dan digantung dengan hanger.
·         Jenis kaos dan celana pendek dan garmen lain yang berbentuk kecil dan mudah dilipat, dibungkus dengan laudry bag
Valet Delivery 
·         Kegiatan Folding & Packaging selesai dan hasilnya telah terkumpul di pigeon hole sesuai dengan no kamarnya.
·         Menyiapkan (dipastikan bersih dan tidak macet) alat bantu kerja untuk mengantar laundry ke kamar tamu.
·         Meletakkan/menggantungkan dan mengatur letak laundry tamu pada alat bantu kerja, sehingga memudahkan pengantaran (efisien sesuai urutan no kamar/floor; dari no. kamar yang terkecil sampai terbesar) dan memudahkan pengambilan nantinya ketika sampai di kamar tamu yang dimaksud.
·         Mencatat/menyalin salinan Laundry List ke dalam Valet Delivery Report khususnya untuk : no kamar dan jumlah laundry yang akan diantar.
·         Mengantar laundry ke kamar-kamar tamu sesuai dengan Valet Delivery Report.
·         Memberikan tanda pada Valet Delivery Report sebagai bukti Valet Delivery telah dilakukan.
·         Laundry bersih diterima oleh tamu atau telah berada di kamar sesuai  dengan Laundry list
·         Laundry dalam jumlah sesuai dengan laundry list, dalam kondisi bersih, rapi, harum, dan dikemas sesuai dengan aturan pengemasan (IK folding & packaging).
·         Diterima tepat waktu sesuai dengan jenis pelayanan yang terdapat dalam Laundry List.
·         Terdapat bukti tanda terima/tanda bukti pengantaran
2.   Laundry Valet 
      Maksud dan Tujuan 
·         Memastikan penanganan valet (pengambilan dan pengantaran order) di departemen Laundry dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Uraian Kerja

Pengambilan Pakaian Tamu
 
·         Periksa apakah daftar cucian/list ada, telah diisi dengan benar, kalau belum diisi, isilah dengan benar.
·         Periksa jumlahnya apakah sesuai dengan yang diisi oleh tamu, kalau jumlah tidak sesuai tulislah jumlah yang benar dan pada daftar cucian dicounter-signed oleh Laundry Supervisor.
·         Periksa keadaan pakaian, apakah ada yang rusak / robek, luntur, susut/ciut, kancingnya hilang dan lain-lain. Mintalah persetujuan untuk diproses lebih lanjut dengan mengisi formulir yang disebut     “Letter of Confirmation.” Valet juga menandatangani atas nama Laundry Manager
·         Tulislah semua pesan tamu dengan mudah dan jelas.
·         Periksalah seluruh kantong  yang ada pada pakaian dan kembalikan apa saja yang terdapat di kantong langsung pada tamunya, jika tamu tidak ada serahkan pada Lost & Found di Housekeeping Dept. Dan beritahu Duty Manager, Housekeeping supaya membuat Lost & Found List dan ditanda tangani olehnya.
·         Bawalah semua cucian yang telah diperiksa tsb ke checker guest laundry untuk segera diproses.
·         Letter of confirmation diserahkan ke Laundry Office staff untuk disimpan.
·         Tulislah semua cucian yang diambil ke dalam valet pick-up report.
Pengembalian Pakaian tamu 
·         Isilah Valet Delivery Report Form dengan benar LD (laundry), DC (dry cleaning), PO (press only).
·         Sebelum dibawa ke kamar, periksalah bahwa pakaian yang digantung dalam keadaan lengkap dan rapih setrikanya.
·         Berikan pakaian langsung pada tamu dan mintalah untuk diperiksa kembali  dengan kata-kata yang sopan dan kemudian mintalah tanda tangan tamu sebagai tanda terima pada valet delivery report form.
3.  Laundry Checker 
     Maksud dan Tujuan 
·         Memastikan penanganan pengecekan dan penandaaan, pengelompokkan order serta kegiatan administrasi checker di departemen Laundry dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Uraian Kerja
·         Bertugas untuk mengecek dan memberi tanda pada pakaian yang akan dicuci.
·         Terlebih dahulu kita harus mencocokkan jenis pakaian dengan yang tertera di list, lalu melihat kondisinya: sobek, luntur dan kancing kurang, lalu diberi tanda/marker dan juga memperhatikan pesan tamunya: minta dilipat/digantung dan dikanji harus diberi tanda khusus.
·         Apabila ada pakaian tamu yang rusak sebelum dicuci checker guest akan menyerahkan ke valet dan ditunjukkan dulu ke tamunya dan dilampirkan “Letter of Confirmation”.
·         Pakaian yang telah di marker dipisahkan sesuai dengan permintaan tamunya: LD (laundry), DC (dry cleaning), PO (press only) pada ember dan meja tersendiri yang terpisah.
·         Setelah pakaian selesai diproses dan dikembalikan lagi ke Checker Guest terus disediakan  dan dicocokkan lagi sesuai degan daftar semula.
·         Bila saat preparation (penyediaan)  ditemukan adanya pakaian yang salah penanganan akan dilaporkan ke Supervisor / Section Head untuk diproses ulang.
·         Bila semua pekerjaan telah selesai semua terus membuat laporan di buku Checker Guest Laundry Report.
Petunjuk Pelaksanaan Sortir Menurut Kamar 
·         Sortir list sesuai dengan nomor urut marker, dan gantungkan pada sorter rack.
·         Mensortir pakaian yang perlu digantung dengan mengambil data dari laundry list.
·         Tuliskan nomor kamar, nomor marker dan jenis pakaian yang akan digantung pada tiap tiap jenis pakaian yang akan digantung pada tiap-tiap kertas gantungan berikut jumlahnya.
·         Masukkan kedalam box (kotak) pakaian yang telah diproses sesuai dengan nomor marker yang tertera di list.
·         Cocokkan jumlah, jenis dan quality-nya antara pakaian yang sudah diproses dengan nomor yang ada di list dan apabila sudah sesuai dan cocok maka siap untuk dipacking.

Tugas dan tanggung jawab room attendant

Jenis dan fungsi perlatan makan minum di restoran

JENIS DAN FUNGSI PERALATAN MAKAN DAN MINUM  2)        Ware Ware disini adalah segala bentuk benda atau peralatan yang digunakan se...

Jenis jenis chemical